Dalam sebuah keluarga tentu belum lengkap rasanya tanpa kehadiran si buah hati; anak adalah anugrah yang tidak ternilai. Bagaimana tidak! saat orang tua merasa capek seketika hilang hanya dengan melihat anaknya tertawa atau hanya tersenyum bahkan disaat menagis, ini adalah sesuatu yang ajaib. Nah, dalam menjaga kesehatan anak sebagai orang tua kini harus mempunyai perbekalan ilmu pengetahuan yang cukup diantaranya adalah tentang gejala baik gangguan, reaksi alergi pada bayi. Mari baca informasinya dibawah ini:
Jangka panjang akan memperberat gangguan perilaku tertentu bila anak mengalami bakat genetik seperti ADHD (hiperaktif) dan AUTISM (hiperaktif, keterlambatan bicara, gangguan sosialisasi).
Itulah infonya, semoga bermanfaat.
- Manifestasi Neurologis ringan; mudah kaget bila ada suara yang mengganggu. Gerakan tangan, kaki dan bibir sering gemetar. Kaki sering dijulurkan lurus dan kaku. Breath Holding spell: bila menangis napas berhenti beberapa detik kadang disertai sikter bibir biru dan tangan kaku. Mata sering juling (Strabismus Fisiologis). Kejang tanpa disertai ganggguan EEG atau serangan kejang bukan epilepsi (EEG normal).
- Gerakan Motorik berlebihan; pada usia kurang dari 1 bulan sudah bisa miring atau membalikkan badan. Usia kurang dari 6 bulan; mata/kepala bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki bergerak berlebihan, tidak bisa diselimuti (dibedong). Kepala sering digerakkan secara kaku ke belakang, sehingga posisi badan bayi “mlengkung” ke luar. Bila digendong tidak senang dalam posisi tidur, tetapi lebih suka posisi berdiri. Sering bergerak, sering menggerakkan kepala dan badan atas ke belakang, memukul dan membentur benturkan kepala. Kadang kepala sering bergoyang atau mengeleng-gelengkan kepala. Sering jatuh dari tempat tidur.
- Gangguan Tidur (biasanya pada malam hari); gelisah, bolak-balik ujung ke ujung, bila tidur posisi “nungging” atau tengkurap, berbicara, tertawa, berteriak dalam tidur, sulit tidur atau mata sering terbuka pada malam hari tetapi siang hari tidur terus, usia lebih 9 bulan malam sering terbangun atau tiba-tiba duduk dan tidur lagi.
- Agresif dan Emosi Meningkat; sering menangis, berteriak dan bila minta minum susu sering terburu-buru tidak sabaran. Pada usia lebih 6 bulan sering memukul muka atau menarik rambut orang yang menggendong. Sering menggigit, menjilat tangan atau punggung orang yang menggendong. Sering menggigit puting susu ibu bagi bayi yang minum ASI, setelah usia 4 bulan sering secara berlebihan memasukkan sesuatu ke mulut. Tampak anak sering memasukkan ke dua tangan atau kaki ke dalam mulut.
- Gangguan Konsentrasi; cepat bosan terhadap mainan dan bila diberi cerita bergambar sering tidak bisa memperhatikan. Tidak kerasan dalam ruangan yang sempit seperti box bayi dan ruangan sempit. Sering minta keluar ke tempat yang luas atau luar rumah.
- Gangguan Motorik dan Koordinasi; pada pola perkembangan motorik normal adalah bolak-balik, duduk, merangkak dan berjalan. Pada gangguan keterlambatan motorik biasanya bolak balik pada usia lebih 5 bulan, usia 6 – 8 bulan tidak duduk dan merangkak, setelah usia 8 bulan langsung berdiri dan berjalan. Gangguan mengunyah atau menelan, tidak mau makan berserat seperti sayur dan daging atau terlambat kemampuan makan nasi tim (normal usia 9 bulan).
- Keterlambatan Bicara; Tidak mengeluarkan kata sesuai dengan pertambahan umur.
- Impulsif; banyak tersenyum dan tertawa berlebihan, lebih dominan berteriak daripada mengoceh.
Jangka panjang akan memperberat gangguan perilaku tertentu bila anak mengalami bakat genetik seperti ADHD (hiperaktif) dan AUTISM (hiperaktif, keterlambatan bicara, gangguan sosialisasi).
Alergi bukan penyebab autism tetapi akan memperberat autism. Bila tidak beresiko genetik autism maka alergi tidak akan berkembang menjadi autism, tetapi bila anak terdapat genetik autism dan gejala awal autism sejak bayi, pengendalian alergi makanan sejak bayi akan memperingan menifestasi autism di kemudian hari.
Itulah infonya, semoga bermanfaat.